Will home insurance cover structural damage? Navigating the complexities of insurance claims for structural damage can be a daunting task. This comprehensive guide will explore the nuances of coverage, examining various types of damage, common exclusions, and the factors that influence a claim’s outcome.
Understanding the potential pitfalls and best practices for documenting and pursuing a claim is crucial. This resource provides a thorough overview of the entire process, from preventative measures to the claim filing process itself, ensuring a clearer picture of your rights and responsibilities.
Types of Structural Damage
Wah, masalah rumah rusak, itu mah bikin pusing tujuh keliling! Struktur rumah yang amburadul bisa bikin kantong jebol, apalagi kalo asuransi gak mau tanggung jawab. Kita bahas jenis-jenis kerusakan struktur biar lo pada paham, biar kalo ada masalah bisa cepet ngatasin dan ngelapor ke asuransi.Kerusakan struktur rumah bisa beragam, mulai dari retak kecil sampe ambruk total. Masing-masing kerusakan punya karakteristik sendiri dan pengaruhnya ke polis asuransi juga beda-beda.
While the specifics of whether home insurance covers structural damage often depend on the fine print, the exorbitant costs of repairs are often a significant concern. The bureaucratic hurdles involved in navigating these claims highlight the inherent inequities in the system. Consider the astronomical salaries of intern surgeons, a stark contrast to the struggles of average homeowners facing significant repair costs how much do intern surgeons make.
Ultimately, the question of whether insurance will cover structural damage remains a complex and often frustrating ordeal for the average citizen.
Penting banget untuk tau perbedaannya biar nggak salah paham dan rugi sendiri.
While home insurance might seem to cover everything, the reality is often far more convoluted. Determining if structural damage is truly covered often depends on the fine print, and the lack of transparency is appalling. Navigating these complexities, especially when dealing with a sudden event, requires expert guidance. A disability insurance lawyer near me, like the ones at disability insurance lawyer near me , can help unravel the tangled web of insurance claims, ensuring your rights are protected.
Ultimately, whether your home insurance covers structural damage depends on a complex interplay of factors, and a proactive approach with professional help is crucial.
Foundation Cracks
Retakan fondasi, itu masalah klasik yang sering banget bikin rumah reot. Dari retak kecil sampe pecah kayak kaca, ini bisa muncul karena banyak hal, mulai dari tanah yang ambles, beban bangunan yang berlebihan, atau bahkan kesalahan konstruksi awal. Perlu diingat, retak kecil belum tentu langsung bikin rumah ambruk, tapi kalo dibiarin bisa makin parah dan beresiko.
Roof Collapse
Atap rumah ambruk, itu mah bencana! Biasanya penyebabnya karena angin kencang, hujan deras, atau bahkan karena kualitas atap yang jelek banget. Kalau atap ambruk, bisa bikin seluruh bagian rumah kena imbas, termasuk dinding, plafon, dan barang-barang di dalamnya. Bayangin deh, kerugiannya bisa gede banget!
Wall Bowing
Dinding rumah yang melengkung atau bengkok, bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari tanah yang tidak stabil, beban berat di satu sisi dinding, atau juga kesalahan dalam proses konstruksi. Perhatikan, masalah ini bisa berpengaruh ke kekuatan keseluruhan struktur rumah dan bisa berbahaya banget!
The question of whether home insurance covers structural damage is often fraught with ambiguity, especially in cases of poorly maintained housing stock. Consider the recent issues surrounding the quality of construction at Brandy Chase Apartments in Fort Wayne, brandy chase apartments fort wayne , where residents are facing potential structural problems. This highlights the crucial need for transparent and robust insurance policies to protect tenants, and suggests the current system’s inadequacy in addressing such predicaments.
The lack of clarity surrounding coverage for structural damage underscores the need for stronger consumer protections.
Settlement Issues
Pemukiman yang bergerak atau turun, itu juga bisa bikin struktur rumah rusak. Tanah yang lunak atau ambles bisa bikin fondasi rumah bergeser, sehingga dinding dan lantai bisa retak. Penting untuk memperhatikan kualitas tanah di lokasi rumah sebelum membangun.
Plumbing Leaks
Bocor pipa saluran air, ini meskipun bukan langsung masalah struktur, tapi bisa bikin kerusakan struktur di jangka panjang. Bocoran air yang terus-menerus bisa menyebabkan dinding dan lantai lapuk dan retak. Penting banget untuk selalu memperhatikan dan segera memperbaiki kebocoran.
Table: Structural Damage Causes
Type of Structural Damage | Potential Causes |
---|---|
Foundation Cracks | Soil settling, improper compaction, excessive load, earthquake |
Roof Collapse | Strong winds, heavy rainfall, poor construction materials, aging of roofing |
Wall Bowing | Uneven soil settlement, excessive weight on one side of the wall, structural defects |
Settlement Issues | Unstable soil conditions, water table fluctuations, improper foundation design |
Plumbing Leaks | Corrosion, faulty pipes, inadequate drainage, improper installation |
Coverage Details
Nah, soal asuransi rumah, urusan struktur tuh penting banget, kayak pondasi rumah, kalo ambruk gimana dong? Jadi, kita perlu tau apa aja yang di-cover sama asuransi, dan apa yang gak. Jangan sampe salah paham, nanti rugi sendiri.
Common Exclusions
Banyak hal yang gak di-cover asuransi rumah, terutama kalo soal struktur. Ini penting banget dipelajari, biar gak kecewa pas ada masalah. Misalnya, kerusakan yang diakibatkan oleh perawatan yang kurang baik, atau hal-hal yang udah ada sebelum polis diambil.
- Wear and Tear: Kerusakan pelan-pelan karena pemakaian biasa, kayak cat yang mulai mengelupas, atau lantai yang mulai retak karena sering dilewati. Ini biasanya gak di-cover, karena asuransi fokus pada kejadian yang tiba-tiba dan luar biasa.
- Pre-existing Conditions: Kalo pondasi rumah udah ada masalah sebelum polis diambil, biasanya gak di-cover. Ini penting banget, cek kondisi rumah sebelum ambil polis.
- Negligence: Kerusakan karena kelalaian sendiri, misalnya lupa ngecek saluran air, atau gak ngerawat atap dengan benar. Asuransi biasanya gak tanggung jawab untuk hal-hal kayak gitu.
- Earthquake/Volcano: Kalo rumah kena bencana alam kayak gempa atau gunung meletus, biasanya ada polis terpisah atau batasan tertentu. Jangan salah, cek dengan detail polis yang dipilih.
Different Terms in Policies
Istilah-istilah dalam polis asuransi rumah bisa bikin pusing. Penting banget ngerti apa yang dimaksud dengan “covered perils,” “excluded perils,” dan “wear and tear.” Jangan asal pilih, cek semuanya.
- Covered Perils: Ini hal-hal yang pasti di-cover oleh asuransi. Misalnya, kebakaran, banjir, atau angin kencang yang merusak struktur rumah. Baca detailnya, jangan asal.
- Excluded Perils: Ini kebalikannya, hal-hal yang pasti gak di-cover. Contohnya, kerusakan karena perawatan yang kurang baik, atau kerusakan yang sudah ada sebelum polis diambil. Penting banget cek detailnya.
- Wear and Tear: Seperti yang dibahas sebelumnya, kerusakan karena pemakaian biasa, gak termasuk dalam coverage. Cek definisi spesifiknya di polis.
Covered Situations, Will home insurance cover structural damage
Nah, ini yang penting, kapan asuransi mau tanggung jawab? Biasanya kalo ada kejadian yang tiba-tiba dan luar biasa, kayak banjir bandang yang merusak dinding rumah, atau angin puting beliung yang merusak atap. Perlu hati-hati dalam menentukan.
- Sudden and Unexpected Events: Contohnya, hujan deras yang bikin rumah kebanjiran, atau pohon tumbang yang merusak atap. Ini kejadian yang gak terduga, biasanya di-cover.
- Natural Disasters (within coverage): Kalo banjir, angin kencang, atau gempa masuk dalam daftar yang di-cover, asuransi biasanya bertanggung jawab. Perhatikan detailnya di polis.
- Specific Causes: Beberapa polis punya coverage untuk kerusakan spesifik, kayak kerusakan pipa air atau kerusakan akibat petir. Baca detail polis dengan teliti.
Insurance Company Practices
Cara masing-masing perusahaan asuransi dalam menangani klaim kerusakan struktur bisa beda-beda. Ada yang cepat tanggap, ada yang agak lama. Penting untuk cek reputasi perusahaan asuransi.
Company | Claim Handling | Speed |
---|---|---|
Company A | Responsif, cepat memproses dokumen | Cepat |
Company B | Lebih banyak paperwork | Sedang |
Company C | Prosedur yang jelas | Lambat |
Policy Limits and Deductibles
Besaran limit dan deductible juga penting. Limit menentukan jumlah maksimal yang dibayarkan asuransi, dan deductible adalah jumlah yang harus dibayar sendiri sebelum asuransi ikut tanggung jawab. Penting untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan.
- Policy Limits: Biasanya dalam satuan rupiah, menentukan berapa maksimal yang dibayarkan asuransi untuk kerusakan struktur. Perhatikan dengan teliti.
- Deductibles: Jumlah yang harus dibayar sendiri sebelum asuransi ikut tanggung jawab. Semakin besar deductible, premi asuransi biasanya lebih murah. Sesuaikan dengan kemampuan finansial.
Factors Affecting Coverage
Nah, masalah asuransi rumah, itu kan nggak cuma soal apa aja yang dijamin, tapi juga banyak faktor yang ngaruh. Kayak misalnya, perawatan rumah itu penting banget buat nge-maintain mutu bangunan, biar asuransi mau tanggung jawab kalau ada kerusakan. Jadi, jangan cuma mikirin klaimnya, tapi juga cara ngurusin rumah ini juga penting.Gak cuma perawatan, ada juga faktor-faktor lain yang bisa bikin asuransi ogah tanggung jawab, kayak misalnya kondisi rumah yang udah ada sebelumnya atau mungkin ada pelanggaran aturan bangunan.
Penting banget untuk cek rumah secara berkala, supaya kalau ada masalah, bisa cepet ditangani dan klaim bisa lancar. Bayangin, kalau ada masalah yang udah lama dan gak ditangani, bisa-bisa asuransi bilang “wew, ini bukan tanggung jawab kami.”
Maintenance and Upkeep
Perawatan rumah yang teratur itu penting banget. Kalau rumah rajin dirawat, kemungkinan besar asuransi mau tanggung jawab kalau ada kerusakan. Bayangin, kalau atap udah bocor terus gak pernah diperbaiki, nah, kalau akhirnya ambruk, asuransi bisa bilang “udah sering diperingatin, tapi gak diturutin.” Jadi, rajin-rajinlah mengecek dan ngerawat rumah, supaya asuransi nggak ngelirik sebelah mata. Contohnya, pengecekan pipa air, pengecatan ulang, atau perbaikan pondasi yang rusak.
Ini semua bisa jadi faktor penting dalam proses klaim.
Pre-Existing Conditions and Building Code Violations
Kondisi rumah yang udah ada sebelumnya atau pelanggaran aturan bangunan juga bisa bikin asuransi ragu tanggung jawab. Misalnya, kalau rumah udah ada retakan dinding yang gak pernah diperbaiki, terus akhirnya retakannya makin parah dan menyebabkan kerusakan, asuransi bisa bilang “ini kan udah ada dari dulu, jadi bukan tanggung jawab kami.” Begitu juga kalau ada pelanggaran aturan bangunan, asuransi bisa bilang “ini bangunannya gak sesuai aturan, jadi kita gak tanggung jawab.” Jadi, penting banget untuk cek kondisi rumah secara detail dan pastikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Determining if home insurance covers structural damage is a convoluted process, often leaving policyholders in the lurch. The opaque language of insurance policies, designed to maximize profits, frequently fails to clarify these crucial details. Meanwhile, the sheer caloric bomb that is a stuffed crust pizza from Pizza Hut, calories in stuffed crust pizza hut , highlights a broader societal issue: the disconnect between readily available, unhealthy options and the public’s well-being.
This obfuscation, unfortunately, mirrors the confusing nature of home insurance coverage for structural damage, leaving many vulnerable to financial ruin.
Periksa dokumen-dokumen terkait izin bangunan dan kondisi awal rumah.
Home Inspection
Penting banget untuk melakukan inspeksi rumah secara berkala. Ini bisa jadi penentu besar dalam proses klaim. Inspeksi ini kayak pemeriksaan kesehatan buat rumah. Kalau ada masalah, bisa langsung diatasi, dan menghindari kerusakan yang lebih parah. Kalau ketahuan ada kerusakan atau masalah sebelum terjadi sesuatu yang fatal, bisa diperbaiki dengan cepat dan biaya yang lebih terjangkau.
Inspeksi juga bisa jadi bukti kalau perawatan rumah dilakukan secara teratur. Bayangin, kalau ada masalah, dan ada bukti inspeksi, jadi lebih mudah untuk negosiasi klaim dengan asuransi.
Factors Influencing Coverage Decisions
Factor | Impact on Coverage |
---|---|
Age of the House | Lebih tua rumahnya, kemungkinan kerusakan strukturnya lebih besar, dan asuransi perlu pertimbangan lebih detail. Perawatan yang konsisten penting. |
Quality of Materials | Bahan bangunan yang berkualitas tinggi, biasanya lebih tahan lama dan kemungkinan kerusakan lebih kecil, sehingga asuransi lebih mungkin bertanggung jawab. |
Geographic Location | Daerah yang sering mengalami bencana alam (misalnya, banjir, gempa bumi) biasanya ada faktor risiko lebih tinggi, dan asuransi mungkin punya syarat tambahan atau premi lebih tinggi. |
Maintenance History | Perawatan yang konsisten dan terdokumentasi dengan baik bisa jadi faktor penentu besar dalam klaim. Kalau perawatan nggak terdokumentasi, asuransi mungkin nggak akan terlalu peduli. |
Previous Claims | Riwayat klaim sebelumnya bisa mempengaruhi keputusan asuransi, terutama kalau klaimnya sering terjadi dan terkait dengan kerusakan struktural. |
Claim Process and Documentation
Nah, urusan klaim asuransi tuh penting banget. Jangan sampai salah langkah, nanti malah ribet. Kayak gue dulu, mau gantiin atap rumah yang bocor, eh beres-beres dokumennya aja sampe seminggu. Untungnya, beres juga akhirnya. Sekarang, kita bahas caranya biar lebih gampang dan nggak bikin pusing.Nah, proses klaim asuransi buat kerusakan struktural itu nggak serumit yang dibayangkan.
Yang penting, kita rapiin dokumen dan jelasin kerusakannya dengan baik ke pihak asuransi. Makanya, penting banget buat kita ngerti langkah-langkahnya biar klaimnya cepet disetujui.
Steps Involved in Filing a Claim
Proses klaim asuransi kerusakan struktural biasanya terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, segera hubungi pihak asuransi. Jangan sampai telat, kalau udah lama, bisa-bisa nggak ditanggung. Kedua, kumpulin semua dokumen yang dibutuhkan. Ketiga, tunjukkan bukti kerusakannya dengan jelas.
Keempat, tunggu proses peninjauan dari pihak asuransi. Terakhir, jika disetujui, proses pembayaran akan dilakukan. Nggak serumit itu kan?
Required Documents
Untuk mendukung klaim kerusakan struktural, pihak asuransi biasanya meminta beberapa dokumen. Ini penting banget buat mempercepat proses klaim. Beberapa dokumen yang biasanya dibutuhkan meliputi: salinan polis asuransi, bukti identitas pemohon, bukti kerusakan (foto, video, laporan teknisi), dan laporan polisi (jika diperlukan). Perlu diingat, dokumen-dokumen ini penting banget buat memperlancar proses klaim.
Documenting the Extent of Structural Damage
Dokumentasi kerusakan itu penting banget. Foto dan video kerusakan yang jelas bisa mempermudah pihak asuransi untuk memahami tingkat kerusakannya. Jangan lupa untuk mengukur kerusakan dengan tepat. Sebisa mungkin, catat ukuran, lokasi, dan tipe kerusakan. Misalnya, jika ada retakan di dinding, tulis ukuran retakannya, letaknya dimana, dan seberapa parah.
Ini penting banget buat mempermudah proses peninjauan.
Communicating Effectively with the Insurance Company
Saat berkomunikasi dengan pihak asuransi, jangan ragu untuk bertanya jika ada yang kurang jelas. Berikan informasi yang lengkap dan akurat. Bahasa yang sopan dan jelas juga penting. Jangan ngomong yang nggak jelas, nanti malah bikin mereka bingung. Sebaiknya, catat semua informasi penting yang didapat dari pihak asuransi.
Jangan sampai ada informasi penting yang terlewat. Kalau ada yang nggak dimengerti, jangan sungkan untuk bertanya. Nanti juga akan ketemu jalan keluarnya.
Examples of Structural Damage Scenarios

Wah, ngomongin kerusakan struktur rumah, bisa bikin pusing juga ya. Bayangin aja, tiba-tiba atap rumah bocor gara-gara ujan deras, atau dinding rumah retak karena gempa. Nah, penting banget nih kita ngerti, kasus kerusakan kayak gimana yang bakal di-cover sama asuransi dan yang mana nggak.Penting juga buat tahu, ada faktor-faktor yang bisa ngaruh ke klaim asuransi, kayak misalnya kondisi rumah sebelum kejadian, dan ada nggaknya kelalaian dari si pemilik rumah.
Semakin detail informasi yang kita punya, semakin besar kemungkinan klaim asuransi kita disetujui. Jangan sampai salah langkah, ya!
Scenario 1: Atap Rumah Rusak Akibat Angin Kencang
Ini contohnya, angin kencang ngamuk, sampe atap rumah terbang ke mana-mana. Atap rumah yang rusak berat, tentu saja bakal masuk kategori kerusakan struktural. Biasanya, asuransi akan menanggung biaya perbaikan atau penggantian atap. Tapi, kalau ternyata kerusakan karena pohon tumbang yang udah ada di halaman rumah sebelum angin kencang, nah itu bisa jadi cerita lain, lho. Mungkin asuransi nggak akan menanggung semuanya.
Penting untuk mengkaji ulang polis asuransi dan mengkonsultasikan ke ahli asuransi.
Scenario 2: Dinding Rumah Retak Akibat Gempa Bumi
Gempa bumi, bencana yang bikin semua orang deg-degan. Kalau dinding rumah retak karena gempa, itu jelas kerusakan struktural. Asuransi biasanya akan menanggung biaya perbaikan atau penggantian dinding yang rusak. Tapi, kalo rumah tersebut dibangun di daerah rawan gempa, dan pemilik rumah nggak melakukan tindakan pencegahan yang cukup, misalnya memperkuat fondasi, nah, ini bisa jadi faktor yang berpengaruh ke klaim asuransi.
Konsultasi dengan ahli bangunan dan ahli asuransi itu penting banget, biar aman.
Scenario 3: Pondasi Rumah Ambles Akibat Tanah Longsor
Bayangin, tanah longsor, dan pondasi rumah ikut ambles. Ini jelas kerusakan struktural yang parah. Biasanya, asuransi akan menanggung biaya perbaikan atau penggantian pondasi, tapi tergantung kondisi tanah sebelum kejadian dan tindakan preventif yang udah dilakukan pemilik rumah. Kalau ternyata kondisi tanahnya udah bermasalah dari dulu, dan pemilik rumah nggak ngambil langkah antisipasi, mungkin klaimnya nggak akan sepenuhnya dipenuhi.
Scenario 4: Kerusakan Struktur Akibat Kebakaran
Kebakaran, ini bencana yang ngerusak segalanya. Kalau rumah terbakar, dan bagian strukturalnya rusak, misalnya rangka atap atau dinding, biasanya asuransi akan menanggung biaya perbaikan atau penggantian. Namun, penting untuk menunjukkan bukti kerusakan, seperti foto atau laporan dari pihak berwenang, supaya klaim lebih mudah diproses. Kalo ada kelalaian yang jelas dari pemilik rumah, misalnya karena nggak ada sistem pencegahan kebakaran yang memadai, ini juga bisa mempengaruhi hasil klaim.
Scenario 5: Kerusakan Struktur Akibat Banjir
Banjir, bisa bikin rumah jadi rusak parah. Misalnya, dinding rumah ambles karena air yang terus-menerus, atau atap rumah bocor karena genangan air. Asuransi biasanya menanggung biaya perbaikan, tetapi kalau kerusakan terjadi karena banjir bandang yang nggak bisa dihindari, mungkin klaimnya akan lebih mudah diterima. Namun, ketika banjir terjadi karena faktor kelalaian manusia, seperti saluran air yang tersumbat, ini bisa jadi faktor yang mempengaruhi klaim.
Prevention and Mitigation
Nah, masalah kerusakan struktur rumah tuh penting banget, gak cuma soal duit aja. Kayaknya kita harus pintar-pintar mencegah, daripada nanti nyesel. Seperti pepatah Betawi, “Mencegah lebih baik daripada mengobati.” Yuk, kita bahas caranya!
Preventing Structural Damage
Untuk mencegah kerusakan struktur rumah, kita harus rajin merawat dan melakukan pengecekan secara berkala. Ini seperti menjaga kesehatan, kalau dibiarin aja, pasti ada masalahnya. Perawatan rutin bisa mencegah masalah kecil menjadi besar dan menghemat biaya perbaikan.
Importance of Regular Home Maintenance and Inspections
Perawatan rumah secara berkala itu penting banget. Bayangin aja, kalo atap bocor gara-gara gentengnya udah rusak, terus air masuk ke tembok, akhirnya dinding retak. Nah, itu kan bisa dihindari kalo kita rajin ngecek dan ngebersihin saluran air. Selain itu, pengecekan rutin bisa membantu kita menemukan masalah lebih cepat, jadi bisa segera diperbaiki dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
Actions to Take in Case of Potential Structural Damage
Kalau ada tanda-tanda kerusakan struktur, jangan ditunda-tunda. Langsung aja ambil tindakan. Misalnya, kalau ada retakan di dinding, segera hubungi tukang atau ahli bangunan. Jangan anggap remeh, karena retakan kecil bisa jadi pertanda masalah besar. Segera ambil tindakan untuk mencegah kerusakan makin parah.
Gak mau kan rumah kita jadi kayak bangunan di film horor?
Preventive Measures for Various Types of Structural Damage
Berikut ini tabel yang menunjukkan beberapa langkah pencegahan untuk berbagai jenis kerusakan struktur:
Jenis Kerusakan | Langkah Pencegahan |
---|---|
Atap Bocor | Pastikan genteng dalam kondisi baik, saluran air lancar, dan lakukan pengecekan rutin. |
Dinding Retak | Periksa fondasi rumah secara berkala, pastikan tidak ada kerusakan pada struktur pondasi. Perbaiki segera retakan kecil. |
Lantai Bergeser | Pastikan pondasi kuat dan stabil, hindari beban berlebihan di satu titik, dan periksa drainase sekitar rumah. |
Pondasi Rusak | Periksa kondisi pondasi secara berkala, terutama setelah gempa bumi atau hujan deras. Pastikan tanah sekitar rumah terjaga drainasenya. |
Struktur Kayu Rusak | Pastikan kayu terawat dengan baik, kering, dan terlindungi dari rayap. Lakukan perawatan rutin untuk struktur kayu. |
Perawatan rumah secara berkala merupakan investasi yang menguntungkan untuk jangka panjang. Ini bisa menghindari kerusakan yang lebih parah dan menghemat biaya perbaikan.
End of Discussion

In conclusion, determining whether home insurance covers structural damage requires a careful examination of the policy specifics, the type and cause of the damage, and the homeowner’s role in its prevention. Seeking professional advice is strongly recommended when dealing with significant structural issues. This guide provides a roadmap to help homeowners navigate this complex process, equipping them with the knowledge needed to understand their coverage and pursue a successful claim if necessary.
Essential Questionnaire: Will Home Insurance Cover Structural Damage
Q: Does home insurance cover damage caused by settling?
A: Coverage for settling-related structural damage depends on the specific policy and whether the settling was due to pre-existing conditions or poor maintenance. Policies often exclude damage from gradual settling, but sudden, significant settling might be covered.
Q: What documents are typically needed for a structural damage claim?
A: Essential documents often include the insurance policy, photos/videos of the damage, a report from a qualified structural engineer, and any relevant maintenance records. Documentation of the claim process is key.
Q: How does the age of a house affect structural damage coverage?
A: Older homes might have pre-existing conditions that could impact coverage. The insurer might scrutinize the home’s history, maintenance records, and any building code violations when assessing a claim.
Q: What are some common exclusions in home insurance policies regarding structural damage?
A: Common exclusions often include damage from wear and tear, gradual settling, and damage caused by neglect or improper maintenance. Policies may also exclude damage from certain natural disasters, such as earthquakes, in specific geographic regions.